SELAMAT DATANG DI SMAN 6 YOGYAKARTA SEKOLAH BERBASIS RISET

BAHAN AJAR



 MENELADANI DAKWAH RASULULLAH  DI MEKAH


Mukaddimah

Nabi Muhammad saw. diutus oleh Allah swt. Untuk seluruh umat manusia untuk mengajak mereka menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya. Tugas Nabi tersebut bukanlah tugas yang ringan dan terbebas dari tantangan dan halangan. Apa yang diserukan Rasulullah untuk menjalankan agama tauhid bertentangan dengan apa yang telah menjadi kebiasaan bangsa Arab saat itu yang menyembah berhala. Oleh karena itu, perlawanan yang keras kepada dakwah nabi mereka lakukan baik berupa ancaman, hinaan, maupun siksaan. Namun atas kesabaran dan keyakinan beliau, akhirnya kota Mekah dapat ditaklukkan dan dapat menjadi tempat dimulainya syiar Islam ke seluruh penjuru dunia.
Apa yang telah diperjuangkan Nabi haruslah kita teladani dan lanjutkan agar dunia ini mendapatkan rahmat Allah dan rida-Nya. Nah, bagaimana dakwah Nabi di Mekah, marilah kita ikuti kajian berikut ini.

Kajian utama Agama Islam

       A. Dakwah Rasulullah saw Periode Mekah
1.    Sejarah Dakwah Rasulullah saw. Periode Mekah
       Menjelang usia 40 tahun, Muhammad saw. sering berkhalwat (mengasingkan diri)  di Gua Hira untuk memohon petunjuk kepada Allah mengenai cara memperbaiki keadaan bangsa Arab yang pada saat itu diambang kehancuran.   Ketika beliau berkhalwat lebih dari satu bulan lamanya, tepatnya  pada tanggal 17 Ramadhan tahun 610 M datanglah Malaikat Jibril untuk menyampaikan wahyu pertama, yaitu Surat Al 'Alaq ayat 1- 5, yang berbunyi:

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ ﴿١﴾ خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ ﴿٢﴾ اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ ﴿٣﴾ الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ ﴿٤﴾ عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ ﴿٥
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya. " (QS. Al 'Alaq, 96 : 1 - 5)

Wahyu pertama yang diterima Muhammad saw menjadi penobatan beliau sebagai nabi. Setelah turun wahyu tersebut, Rasulullah saw. merasa kebigungan tentang apa yang harus dilakukan. Kurang lebih dua setengah tahun beliau menunggu, akhirnya wahyu yang kedua mulai diterimanya, yaitu Surat Al Muddatstsir ayat 1 - 7, yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ ﴿١﴾ قُمْ فَأَنذِرْ ﴿٢﴾ وَرَبَّكَ فَكَبِّرْ ﴿٣﴾ وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ ﴿٤﴾ وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ ﴿٥ وَلَا تَمْنُن تَسْتَكْثِرُ ﴿٦﴾ وَلِرَبِّكَ فَاصْبِرْ ﴿٧
"Wahai orang yang (berselimut) bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan agungkanlah Tuhanmu! Dan bersihkanlah pakaianmu! Dan tinggalkanlah perbuatan dosa! Dan janganlah kamu (Muhammad) memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu bersabarlah!" (QS. Al Muddatsir, 74 : l-7)
Setelah turun wahyu kedua inilah Muhammad diangkat menjadi Rasul untuk seluruh manusia. Selama tiga tahun pertama, Nabi Muhammad saw hanya menyebarkan agama terbatas kepada teman-teman dekat dan kerabatnya. Kebanyakan dari mereka yang percaya dan meyakini ajaran Muhammad adalah para anggota keluarganya, tetapi tidak semua orang terdekatnya mau menerima dakwah ini. Sebagai contoh Abu Thalib yang tidak meyakini ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw . Begitu pula dengan salah satu pamannya yang bernama Abu Lahab, bahkan menjadi penentang keras dakwah Muhammad.
Berkat keyakinan dan doa Rasulullah, usaha keras untuk berdakwah di Mekah sebagai kota kelahirannya sedikti demi sedikit mulai mendapat perhatian masyarakat Arab dan beberapa orang memeluk Islam. Orang pertama yang menyambut dakwahnya adalah Khadijah, istrinya. Dialah yang pertama kali masuk Islam. Menyusul setelah itu adalah Ali bin Abi Thalib, saudara sepupunya yang kala itu baru berumur 10 tahun, sehingga Ali menjadi lelaki pertama yang masuk Islam.Kemudian Abu Bakar. Baru kemudian diikuti oleh Zaid bin Haritsah, bekas budak yang telah menjadi anak angkatnya, dan Ummu Aiman, pengasuh Nabi Muhammad saw sejak ibunya masih hidup. Abu Bakar sendiri kemudian berhasil mengislamkan beberapa orang teman dekatnya, seperti,Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Sa'ad bin Abi Waqqas, dan Thalhah bin Ubaidillah. Mereka yang beriman kepada rasulullah kemudian diberi gelar Assabiqunal awwalun yang artinya orang-orang yang terdahulu dan pertama masuk Islam.
Beberapa peristiwa bersejarah dalam dakwah Rasulullah di Mekah yaitu:
1)      Hamzah dan Umar bin Khaatb masuk Islam
Masuknya Hamzah dan Umar bin Khattan kedalam golongan Islam memberikan energi baru dalam perjuangan dakwah Islam. Hamzah memberikan dukungan yang sangat berarti bagi umat Islam saat itu yang masih berjumlah sedikit dan hidup dalam ancaman dan tekanan kaum kafir Quraisy. Dia tidak segan-segan untuk menghadapi musuh-musuh Rasulullah dan membelanya dengan gagah berani. Demikian pula Umar bin Khattab yang sebelumnya menentang Nabi dan pera pengikutnya kemudian mengikuti jejak Hamzah masuk Islam. Awal mulanya ia merasa kesepian karena kerabat dan saudaranya banyak yang masuk Islam dan mengikuti hijrah Rasul ke Abisinia. Ketika dia mengetahui nabi Muhammad sedang mengadakan pertemuan di sebuah rumah di Safa bersama Hamzah, Ali, dan Abu Bakar, ia pun menyusul ke sana dengan niat membunuh Muhammad. Di tengah perjalanan ia bertemu dengan Nu’aim bin Abdullah dan berkata kepadanya: “Umar, kamu menipu dirimu sendiri. Apakah kamu mengira keluarga Manaf akan membiarkanmu begitu saja setelah kamu membunuh Muhammad? Lebih baik kamu urus keluargamu sendiri!” Kemudian, Umar buru-buru pulang dan ingin menemui Fatimah dan suaminya Said bin Zaid. Tanpa diketahui oleh Umar, saudaranya beserta suaminya telah memeluk Islam. Sampai di depan rumah, ia mendengar suara orang membaca Al Qur’an. Mengetahui Umar datang, Fatimah buru-buru menyembunyikan ayat yang dibaca. Umar lalu bertanya. Aku tadi mendengar ada orang membaca sesuatu. Mana bacaan itu? Apakah kamu telah menjadi pengikut Muhammad? Umar lalu memukul Said sementara Fatimah ingin menghalangi pukulan itu  sehingga ia pun terkena pukulan Umar. Said menjawab. Ya, kami sudah masuk Islam. Sekarang lakukan apa saja sekehendakmu! Umar kemudian mengambil ayat yang dibaca Fatimah. Setelah membaca ayat tersebut, hati umar bergetar dan dengan tergesa-gesa pergi menuju tempat dimana Rasulullah berada. Setelah sampai, ia meminta ijin bertemu nabi dan menyatakan diri masuk Islam.
2)      Hijrah ke Abisinia
Untuk menghindari penyiksaan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, nabi menyarankan kepada para sahabat untuk berhijrah ke Abisinia (Habsyi). Para sahabat melakukan dua kali hijrah ke Abisinia. Hijrah pertama diikuti oleh 15 orang; sebelas orang laki-laki dan empat orang perempuan. Sesampai di Abisinia, mereka mendapat perlindungan dari Raja Najasyi. Ketika keadaan di Mekah aman, mereka pun kembali ke Mekah. Namun siksaan dan tekanan kembali mereka dapatkan. Akhirnya para sahabat melakukan hijrah kembali ke Abisinia yaitu pada tahun ke-5 dari kenabian. Hijrah kedua ini diikuti oleh 80 orang laki-laki yang dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib. 
3)      Kaum Quraisy memboikot kaum muslimin
Setelah berbagai cara dilakukan untuk menghentikan dakwah islam, kaum Quraisy sepakat untuk memboikot kaum muslimin. Mereka memutuskan segala bentuk hubungan perkawinan dan perdagangandengan bani Hasyim. Persetujuan pemboikotan ini dibuat bersama dan digantungkan di Ka’bah. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-7 kenabian dan berlangsung selama 3 tahun. Pemboikotan ini mengakibatkan kelaparan dan kemiskinan kaum muslimin.

4)      Perjanjian Aqabah
Kerasnya perlawanan dari Kaum Quraisy terhadap ajakan nabi untuk masuk Islam mendorong Nabi untuk mencari alternatif sasaran dakwah. Beliau kemudian melancarkan dakwah kepada kabilah-kabilah Arab selain Quraisy. Nabi menemui mereka pada saat musim haji. Nabi juga menemui kepala suku di Taif yang bernama Sakif di untuk mengenalkan Islam.  Namun kedatangan Nabi ke sana ditolak dan bahkan menghasut kaumnya untuk mencaci dan mengusir nabi. Nabi tidak menghentikan usahanya berdakwah. Beliau mendatangi bani Kindah, bani Kalb, bani Hanifah, dan bani Amir bin Sa’sa’ah. Usaha tersebut masih gagal. Setelah dakwah di Mekah ditolak oleh sebagian besar pemimpin kabilah di Mekah, nabi akhirnya mendapat kabar dari Yasrib bahwa di sana terdapat familinya dari bani Najjar yang merupakan keluarga kakeknya, Abdul Mutholib dari pihak ibu. Karena itu beliau memiliki harapan besar untuk berdakwah di sana dan mendapatkan sambutan yang baik.
Yasrib dihuni oleh kaum yahudi dan Arab dari suku Aus dan Khazraj. Suku Aus dan Khazraj mengenal agama samawi dari kaum Yahudi. Inilah salah satu sebab yang menjadikan mereka dapat menerima ajaran Islam. Suku Kharaj memiliki kebiasaan untuk datanng ke Mekah pada Musim haji. Kesempatan tersebut digunakan oleh Nabi untuk mengajak mereka memeluk Islam. Mereka pun menyambut dengan baik dan berkata: “Sungguh inilah Nabi yang pernah dijanjikan oleh kaum Yahudi, dan janngan biarkan mereka mendahului kita.” Setelah mereka kembali ke Yasrib, mereka menyebarkan berita kenabian Muhammad. Masyarakat Yasrib senang menerimanya dan pada musim haji berikutnya, datanglah 12 orang penduduk yasrib menemui Nabi Muhammad di Aqabah. Mereka berikrar kepada Nabi Muhammad saw. Untuk tidak menyekutukan Allah, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh, tidak mengumpat dan menfitnah. Siapa yang mematuhi ini akan mendapat pahala surga, dan siapa yang melanggar akan diserahkan keputusannya kepada Allah. Ikrar ini disebut perjanjian aqabah.

5)      Hijrah ke Madinah
Nabi Muhammad dengan ditemani Abu bakar berhijrah ke Yasrib (Madinah). Sesampai di Quba Nabi beristirahat beberapa hari dan membangun masjid di sana. Inilah masjid pertama yang dikenal dengan masjid Quba. Ketika Nabi memasuki kota Yasrib, beliau disambut dengan hangnat oleh penduduk di sana. Sejak itu Yasrib berganti nama menjadi Madinatunnabi (kotanya nabi) atau Madinah Al Munawwarah yang artinya kota yang bercahaya. Hal ini karena Islam memancar ke seluruh penjuru dunia.

2.    Profil Dakwah Rasulullah SAW. pada Periode Makkah
Kesuksesan dakwah Rasulullah SAW. periode Makkah itu, tidak terlepas dari profil dan karakter dakwah beliau yang sangat simpatik dan mengagumkan. Di antara profil dakwah Rasulullah periode Mekah yang paling menonjol yaitu:
a.   Berdakwah dengan Sikap Lemah Lembut
      Rasulullah saw. menyadari bahwa suku bangsanya (bangsa Quraisy) tergolong berwatak keras dan suka menumpahkan darah. Oleh sebab itu, jika dakwah Islam disampaikan dengan sikap perilaku yang keras, maka agama Islam tidak akan diterima oleh mereka sekalipun oleh kaum budak belian atau hamba sahaya.
b.  Berdakwah dengan Sikap Perilaku Jujur dan Amanah
      Sejak kecil, Rasulullah SAW. dikenal orang yang paling jujur dan amanah. Seumur hidupnya tidak pernah berdusta dan tidak pernah berkhianat. Ucapannya senantiasa menujukkan kejujuran dan sikap perilakunya dapat dipercaya. Berkat sikap perilaku jujurnya itulah banyak orang simpati dan percaya terhadap pembicaraannya.
d.  Berdakwah dengan Sikap Sabar dan Tawakal
      Sebenarnya, tidak kepalang beratnya penderitaan yang ditanggung Rasulullah SAW. ketika berdakwah di Makkah. Namun, beliau tidak pernah menyerah apalagi membalas perbuatan keji musuh-musuhnya. Sebaliknya, beliau tetap bersabar dan bertawakal kepada Allah SWT. seraya mendoakan kaumnya itu agar mendapat petunjuk Allah SWT.

e.  Berdakwah dengan Sikap Tasamuh (Toleran)
      Menyadari bahwa agama yang disampaikannya tergolong agama baru, maka Rasulullah saw. senantiasa menunjukkan sikap toleran terhadap pemeluk agama lain. Agama Islam disebarkan tidak dengan paksaan, melainkan dengan jalan sukarela dan sikap saling menghormati dan menghargai.

B.   SUBTANSI DAN STRATEGI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MEKAH
                Selama lebih kurang 12 tahun, Rasulullah saw. berdakwah di Makkah untuk mengajak kaumnya menyembah Allah (ajaran tauhid) dan meninggalkan berhala.  Mereka sebenarnya sudah memiliki kepercayaan adanya Tuhan dan mengenal agama tauhid yang dibawa oleh agama-agama sebelumnya namun meeka juga menyembah berhala seperti Latta, Uzza, Hubal, dan Manat. Mereka percaya berhala-berhala tersebut dapat mendekatkan diri mereka kepada Tuhan.
                Keyakinan masyarakat Mekah yang mendua itulah yang disebut syirik (menyekutukan Allah). Rasulullah saw. Menyeru mereka untuk kembali kepada aqidah tauhid yang meng-Esakan Allah, menyembah kepada Allah, dan meminta pertolongan serta memanjatkan doa hanya kepada Allah.

                Untuk melaksanakan tugas yang berat tersebut, Strategi yang dilakukan Rasulullah yaitu dakwah secara sembunyi-sembunyi kemudian dakwah secara terang-terangan.
a.  Dakwah secara Sembunyi-sembunyi
      Rasulullah saw mengenalkan Islam pada awal mulanya kepada orang yang paling dekat dengan beliau, anggota keluarga, dan sahabat karib. Mereka yang mengikuti ajaran Islam dikenal dengan sebutan assabiqunal awwalun.  Selama tiga tahun dakwah dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan perorangan. Selama jangka waktu ini telah terbentuk sekelompok orang-orang mukmin yang saling menguatkan hubungan persaudaraan dan saling membantu. Penyampaian dakwah terus dilakukan hingga turun wahyu yang mengharuskan Rasulullah menampakkan dakwah kepada kaumnya, menyeru dengan suara lantang bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah.  Rasulullah menyeru kepada kaumnya agar meninggalkan berhala-berhala sesembahan mereka.
b.  Dakwah secara Terang-terangan
      Rasulullah saw. melakukan dakwah secara terang-terangan setelah menerima wahyu dari Allah yang memerintahkan demikian, yaitu QS Al Hijr: 94 berikut.
فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ ﴿٩٤
      "Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. "(QS. Al Hijr, 15 : 94)
      Begitu juga firman Allah SWT. Surat Al Maidah ayat 67 berikut ini.
يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ وَإِن لَّمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ ﴿٦٧﴾
"Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan Tuhanmu. Jika tidak engkau kerjakan (apa yang diperintahkan itu), berarti engkau tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara engkau dari (gangguan) manusia. Sungguh, Allah memberi petunjuk kepada orang-orang kafir. " (QS. Al Maidah, 5 : 67)
                Dengan turunnya kedua ayat di atas, Rasulullah saw. semakin gigih berdakwah di depan para pemimpin suku di Mekah. Rasulullah mengundang seluruh penduduk kota Mekah di bukit Shafa, kemudian beliau menyampaikan dakwahnya di atas bukit itu, seraya berkata. "Apakah kalian percaya, jika saya katakan di balik bukit ini terdapat pasukan kuda yang akan menyerang kita? Dengan serentak mereka menjawab: Ya,kami percaya dan tidak meragukan sama sekali, sebab selama ini kami tidak pernah melihat engkau berdusta." Kemudian, Rasulullah saw. mengatakan: "Selamatkan diri kalian dari api neraka, sesungguhnya aku memberi peringatan kepada kalian tentang siksaan Allah yang amat pedih, mengajak kalian untuk menyembah Allah, Tuhanku dan Tuhan kalian yang menciptakan alam semesta dan yang kamu sembah. Jadi, tinggalkanlah Latta, Uzza, dan Manat serta berhala-berhala sesembahan kalian."
                Mendengar dakwah Rasulullah, reaksi masyarakat Mekah bermacam-macam. Ada yang merasa senang dan segera menyatakan diri masuk Islam, ada yang acuh tak acuh, dan ada yang merasa tersinggung dan marah, seperti Abu Lahab dan isterinya yang diabadikan di dalam surah Al Lahab.

Prof. Dr. A. Shalaby dalam bukunya Sejarah Kebudayaan Islam, telah menjelaskan sebab-sebab kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah SAW, yakni:
a.   Kaum kafir Quraisy, terutama para bangSAWannya sangat keberatan dengan ajaran persamaan hak dan kedudukan antara semua orang. Mereka mempertahankan tradisi hidup berkasta-kasta dalam masyarakat. Mereka juga ingin mempertahankan perbudakan, sedangkan ajaran Rasulullah SAW (Islam) melarangnya.
b.  Kaum kafir Quraisy menolak dengan keras ajaran Islam tentang adanya kehidupan sesudah mati yakni hidup di alam kubur dan alam akhirat, karena mereka merasa ngeri dengan siksa kubur dan azab neraka.
c.   Kaum kafir Quraisy menolak ajaran Islam karena mereka merasa berat meninggalkan agama dan tradisi hidup bermasyarakat warisan leluhur mereka.
d.  Dan, kaum kafir Quraisy menentang keras dan berusaha menghentikan dakwah Rasulullah SAW karena Islam melarang menyembah berhala.
Usaha-usaha kaum kafir Quraisy untuk menolak dan menghentikan dakwah Rasulullah saw antara lain:
a.   Para budak yang telah masuk Islam, seperti: Bilal, Amr bin Fuhairah, Ummu Ubais an-Nahdiyah, dan anaknya al-Muammil dan Az-Zanirah, disiksa oleh para pemiliknya (kaum kafir Quraisy) di luar batas perikemanusiaan.
b.  Kaum kafir Quraisy mengusulkan kepada Nabi Muhammad SAW agar permusuhan di antara mereka dihentikan. Caranya suatu saat kaum kafir Quraisy menganut Islam dan melaksanakan ajarannya, tetapi di saat yang lain umat Islam menganut agama kaum kafir Quraisy dan melakukan penyembahan terhadap berhala. Menghadapi usaha kaum kafir tersebut, Rasulullah dan kaum muslimin menolak dengan menjawab : “ Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku “.

C. PENERAPAN SIKAP DAN PERILAKU DAKWAH RASULULLAH PERIODE MEKAH
Sikap dan perilaku yang mencerminkan dakwah Rasulullah SAW antara lain:
1.       Mengimani Muhammad saw sebagai nabi dan Rasul terakhir
2.       Melaksanakan sunnah Rasul
3.       Memelihara silaturahmi dengan sesama manusia.
4.       Mempelajari dan memahami Al Quran dan Al Hadis
5.       Senantiasa berjihad dijalan Allah sesuai dengan kemampuan.
6.       Memakmurkan dan mensyiarkan tempat ibadah (masjid) dan majlis ta’lim.
7.       Melakukan dakwah dengan hikmah dan mauizah hasanah

Refleksi
Rasulullah saw. melakukan dakwah Islam kepada umat manusia dengan pengorbanan jiwa dan harta sehingga Islam dapat menyebar luas di seluruh penjuru dunia bahkan di Indoneisa. Islam adalah agama yang suci dan terhormat. Di awal perkembangannya, para pengikut Rasulullah dikenal kejujuran dan amanahnya. Menurut pengamatan anda, bagaimanakah umat islam saat ini, masihkah mereka memegang amanah dan kejujuran?

Mauizah 

Tidak ada komentar :

Posting Komentar