SELAMAT DATANG DI SMAN 6 YOGYAKARTA SEKOLAH BERBASIS RISET

Kamis, 18 September 2014

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Peta Konsep

Ayat tentang perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan), dan persaudaraan (ukhuwah)  

 

Membaca Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, Al-Hujurat /49:10 dan 12,  sert hadits terkait

 

 

Mengidentifikasi hukum bacaan tajwid  

Mengartikan Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, Al-Hujurat /49:10 dan 12,  sert hadits terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Menjelaskan isi kandungan Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, Al-Hujurat /49:10 dan 12,  sert hadits terkait

Menjelaskan isi kandungan Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, Al-Hujurat /49:10 dan 12,  sert hadits terkait

 

Menghafal Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, Al-Hujurat /49:10 dan 12,  sert hadits terkait

 

 

 

 

Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Siswa

Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh speserta didik dalam mempelajari materi ini adalah:

1.    Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan alat) ayat-ayat al-Qur’an pada QS.  Al-Anfal/ 8: 72,  Al-Hujurat /49:10 dan 12,  serta hadits terkait,

2.    Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersfiat hipotesis-diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan),

3.    Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperime - mengumpulkan data,

4.    Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hubungan data/kategori-menyimpulkan dari hasil analisis data-dimulai dari unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure)

5.    Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi- dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)

 Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation) merupakan sikap, tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pengendalian diri merupakan satu aspek penting dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini penting sekali dalam kehidupan manusia sebab musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, akan tetapi justru berada di dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, kemana pun seseorang pergi, maka orang tersebut selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya.

Pengendalian diri atau penguasaan diri merupakan aspek yang perlu dilatih sejak dini. Tidak ada aspek kemampuan untuk menguasai diri yang turun dari langit, melainkan diperoleh dari proses yang panjang dalam pengalaman hidup selama berhubungan dengan orang-orang di sekitar. Bahkan dalam sebuah kata bijak tertulis, “Siapa yang menguasai diri ibarat mengalahkan sebuah kota”. Diri yang kita bawa-bawa sekarang ini dapat menguasai kita atau kita yang menguasainya, dapat menjadi sahabat atau malah menjadi lawan. Tergantung pilihan kita menjalani hidup ini.

Hal yang harus dikendalikan dalam diri kita antara lain perilaku berprasangka buruk kepada orang lain.  Sering kali kita saksikan perkelahian antar pelajar, bentrok antar warga. Hal ini terjadi karena masing-masing kelompok saling mencurigai, saling berprasangka buruk terhadap yang lainnya. Adanya kecurigaan atau prasangka buruk disebabkan oleh tidak mampunya seseorang mengendalikan diri. Orang yang mampu mengendalikan diri akan mampu menyelesaikan masalah tanpa harus dengan kekerasan atau main hakim sendiri. Ia akan mengubah prasangka buruk menjadi prasangka baik.

Tentu saja, perilaku prasangka baik akan menjdikan kehidupan kita menjadi tenteram, akan terjalin persaudaraan (ukhuwah), saling pengertian. Sebaliknya dengan selalu berprasangka buruk kita akan berhadapan dengan permusuhan antar sesama dan tidak adanya ketentraman dalam menjalani kehidupan.

 Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk selalu mengontrol diri agar tidak terjebak kepada perbuatan yang tercela. Al-Qur’an juga memerintahkan kepada kita untuk selalu berprasangka baik dan menjaga kerukunan dan mempererat ukhuwah atau persaudaraan, baik sesama umat Islam maupun yang lainnya.

Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dan baca ayat-ayat al-Qur’an tentang perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzhzhan), dan persaudaraan (ukhuwah) berikut ini. 

1.         Q.S. Al-Anfal/8: 72

2.        Q.S. Al-Hujurat/49:10

3.        Q.S. Al-Hujurat/49:12

C

Mengidentifikasi Bacaan Tajwid


Lafal

Hukum Bacaan

Lafal

Hukum Bacaan

Mad  jaiz munfasil

Izhar syafawi

Mad thabi’i

Mad wajib muttasil

Qalqalah sugra

Idgham mimi

Idgham bighunnah

Idgham bighunnah

Ghunnah

Tafhim

Tarqiq

Ikhfa

Iqlab

Idgham bilaghunnah

Ikhfa syafawi

Idgham mutamatsilain


 

1.        Mengartikan Q.S. Al-Anfal/8: 72

-          Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)

 

Lafal

Arti

Lafal

Arti

sesungguhnya

melindungi mereka

orang-orang yang beriman

dari sesuatu

orang-orang yang  berhijrah

membrikan  pertolongan

orang yang berjihad

meminta pertolongan mu

dengan hartanya

di dalam agama

dengan jiwanya

maka bagimu

di jalan Allah

pertolongan

sehingga

kecuali kepada

sebagian mereka

kaum di anar kamu

kepada sebagian yang lain

perjanjian antara mereka

dan mereka yang belum hijrah

apa yang kamu kerjakan

 

-          Arti ayat

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah. (Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan) agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Anfal/ 8: 72)

2.        Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 10  

-          Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)

 

Lafal

Arti

Lafal

Arti

sesungguhnya orang-orang mukmin

bertaqwalah kepada Allah

bersaudara

agar kamu

maka damaikanlah

mendapat rahmat

antara kedua saudaramu

 

 

 

-          Arti ayat

Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujurat /49: 10)

3.        Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 12

-          Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)

 

Lafal

Arti

Lafal

Arti

wahai orang-orang

satu sama lain

yang beriman

apakah kamu suka

jauhilah kalian

salah seorang diantaramu

dari prasangka buruk

memakan

sebagian prasangka buruk

daging saudaranya

Dosa

dan bertaqwalah kepada Allah

Jangan mencari kesalahan orang lain

sesungguhnya Allah

dan janganlah menggunjing

menerima taubat dan penyayang

 

-          Arti ayat

Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.Q.S. Al-Hujurat /49: 12)

1.          Kandungan Q.S. Al-Anfal/8: 72

Al-Qur’an surah al-Anfal/8:72 menjelaskan tentang:

a.     Kaum Muhajirin, yaitu umat Islam yang hijrah ke Madinah baik bersama Nabi Muhammad saw. maupun yang menyusul berhijrah. Mereka hijrah dan berjihad untuk memperjuangkan agama Allah swt. baik di Makkah maupun di Madinah.

b.    Kaum Ansar, yaitu orang-orang Madinah yang memeluk agama Islam, beriman kepada Nabi saw. dan mereka berjanji akan sama-sama berjuang di jalan Allah, bersedia menanggung segala resiko dan akibat yang terjadi dari perjuangan.

c.     Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah. Mereka tinggal di negeri yang dikuasai oleh kaum musyrikin baik di Mekah maupun beberapa tempat di sekitar kota Madinah.

 

2.          Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 10 

Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 10 menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, oleh karena itu pereratlah tali persaudaraan. Rasulullah saw bersabda:

Artinya: “Dari Abi Musa ra. dia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, 'Orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan. (HR. Bukhari)

 

Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:

Artinya: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi atau mencelakakannya. Barang siapa yang berusaha mencukupi kebutuhan saudaranya, Allah akan mencukupi kebutuhanya.” (HR. Bukhari)

 

Setiap muslim memiliki hak atas saudaranya yang sesama muslim. Dalam hadits riwayat Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, “Orang muslim itu adalah saudara orang muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka aibnya, jangan menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan bagian rumah sehingga menutup udara tetangganya kecuali dengan izinnya, jangan mengganggu tetangganya dengan asap makanan dari periuknya kecuali jika ia memberi segayung dari kuahnya. Jangan membeli buah-buahan untuk anak-anak, lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak tetangganya kecuali jika mereka diberi buah-buahan itu. “Kemudian Nabi saw bersabda, “Peliharalah (norma-norma pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara kamu yang memeliharanya. “Dalam hadits shahih lain yang dinyatakan, “Apabila seorang muslim mendo’akan saudaranya yang ghaib, maka malaikat berkata ‘Amin’, dan semoga kamu pun mendapat seperti itu.”

 

3.          Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 12  

Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 12  menjelaskan bahwa Allah Swt. melarang berprasangka buruk, yaitu menyangka seseorang melakukan perbuatan buruk Umar bin Al Khathab ra. pernah berkata, "Janganlah kalian berprasangka terhadap ucapan yang keluar dari saudara mukmin kecuali dengan prasangka baik. Sedangkan engkau sendiri mendapati adanya kemungkinan ucapan itu mengandung kebaikan."

Malik meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulllah saw bersabda, "Jauhilah prasangka, karena prasangka itu adalah sedusta-dusta perkataan. Janganlah kalian meneliti rahasia orang lain, mencuri dengan, bersaing yang tidak baik, saling dengki, saling membenci, dan saling membelakangi. Jadilah kalian ini sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara." (hadis ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, dan Muslim, juga Abu Dawud)

Pada surah al-Hujurat /49: 12  juga terdapat pemberitahuan tentang larangan berghibah. Ghibah masih diperbolehkan bila terdapat kemaslahatan yang lebih kuat, seperti misalnya dalam Jarh (menilai cacat dalam masalah hadits), Ta'dil (menilai baik/peninjauan kembali dalam masalah hadits), dan nasihat.

Adapun bagi orang-orang yang berghibah/menggunjing orang lain, diwajibkan bertaubat atas kesalahannya, dan melepaskan diri darinya (bergunjing) serta berkemauan keras untuk tidak mengulanginya lagi.

Imam Ahmad telah meriwayatkan dalam az-Zuhd, bahwa 'Umar pernah memberikan nasihat:

 

Artinya:“Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang buruk terhadap sebuah kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat tersebut masih bisa engkau bawakan pada (makna) yang baik.”

 

GE

Rangkuman

 

Al-Qur'an Sebagai Pembela Di Hari Akhirat

 

Abu Umamah r.a. berkata: "Rasulullah saw. telah menganjurkan supaya kami semua mempelajari al-Qur'an, setelah itu Rasulullah saw. memberitahu tentang kelebihan al-Qur'an."

Telah bersabda Rasulullah saw. : Belajarlah kamu akan al-Qur'an, di akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang sangat memerlukannya." Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca akan menjawab : "Siapakah kamu?" Maka berkata al-Qur'an: "Akulah yang kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."

Kemudian berkata orang yang pernah membaca al-Qur'an itu: "Adakah kamu al-Qur'an?" Lalu al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah membaca mengadap Allah SWT. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas kepalanya.

Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya bertanya: "Dari manakah kami memperoleh ini semua, padahal amal kami tidak sampai ini?" Lalu dijawab: "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu telah mempelajari al-Qur'an."

 

FE

Uswah Hasanah

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

1.      Kontrol diri adalah perilaku mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat dan menghindarkan diri dari norma sosial yang bertentangan.

2.      Prasangka baik (husnuzhan) adalah

3.      Q.S. Al-Anfal/8: 72 menjelaskan tentang perintah berhijrah kepada kebaikan, berjihad melawan kebodohan, dan saling menolong;

4.      Q.S. Al-Hujurat /49: 10  menjelaskan tentang perintah mendamaikan saudara yang berselisih;

5.      Q.S. Al-Hujurat /49: 12menjelaskan tentang perintah berprasangka baik (husnuzan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

HE

Tamrinat

 I.                  Penerapan

 

1.    Bacalah ayat al-Qur’an berikut dengan benar, kemudian berilah tanda ceklist (√) pada kolom di bawah ini sesuai kemampuan yang kamu miliki dengan jujur!

 

Ayat al-qur’an

Nama surat dan ayat

Sangat lancar

Lancar

Sedang

Kurang lancar

Tidak lancar

 

 

 

 

 

Nama surat dan ayat

Sangat lancar

Lancar

Sedang

Kurang lancar

Tidak lancar

 

 

 

 

2.    Tulislah kata/kalimat yang mengandung hukum tajwid pada Q.S. ar-anfal 72 dan Q.S. al-Hujurat 10 dan 12 dan jelaskan sebeb-sebabnya pada  kolom di sampingnya!

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  II.     Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat !

 


1.         Lafaz                  mengandung bacaan ....

A.     Ghunnah musyaddah dan mad thabi’i

B.      Iqlab dan mad jaiz munfashil

C.      Idzhar safawi dan mad thabi’i

D.     Idgham bighunnah dan ikhfa’

E.      Ghunnah musyaddah dan mad wajib muttashil

 


2.         Lafaz                   mengandung bacaan ....

a.    Idzhar

b.    Ikhfa’

c.    Iqlab

d.   Idgham bighunnah

e.    Idgham bila ghunnah

3.         Manakah lafaz dibawah ini yang mempunyai arti  “dan jiwa mereka” ....

a.     

b.     

c.     

d.    

e.     

 

 


4.         Setiap muslim diperintahkan untuk melakukan mujahadah an-nafs. Dibawah ini yang merupakan pengertian mujahadah an-nafs adalah ....

a.   perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu

b.  bersungguh-sungguh untuk berserah diri kepada Allah SWT

c.   perjuangan sungguh-sungguh melawan orang kafir

d.  bersungguh-sungguh bersabar menerima cobaan dari Allah SWT

e.   perjuangan sungguh-sungguh  menahan rasa takut

5.         Mujahadah an-nafs memiliki banyak manfaat dan hikmah. Dibawah ini yang bukan manfaat dan hikmah mujahadah an-nafs adalah ....

a.  Hati semakin bersih dan tenang

b.  Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin

c.  Dicintai Allah SWT dan sesama manusia

d. Hidup menjadi terasa dikekang

e.  Mendapatkan ridha dari Allah SWT

 

6.         Perhatikan potongan QS Al-Hujurat ayat 12 berikut ini :

 


Potongan ayat diatas berisi  ....

a.    Perintah melaksanakan mujahadah an-nafs

b.    Larangan berprasangka buruk

c.    Perintah berperang melawan orang kafir

d.   Larangan bersifat sombong

e.    Perintah bersabar menghadapi cobaan

7.         Salah satu perwujudan husnudzan adalah dengan selalu bersyukur atas semua nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT. Dibawah ini yang bukan cara bersyukur kepada Allah SWT adalah ....

a.       Mengucapkan tahmid ketika mendapat nikmat

b.      Mengucapkan istighfar ketika mendapat nikmat

c.       Menggunakan semua nikmat dijalan Allah SWT

d.      Merasa cukup atas pemberian Allah SWT

e.       Menyedekahkan sebagian rezeki untuk kaum dhuafa

8.         Allah SWT memerintahkan berprasangka baik kepada orang lain dan diri sendiri. Seseorang yang berprasangka baik kepada diri sendiri akan memiliki sifat dibawah ini, kecuali ....

a.       Gigih berusaha dan bekerja keras

b.      Percaya pada kemampuan diri sendiri

c.       Selalu berdoa dan ikhtiar untuk mencapai cita-cita

d.      Pesismis dalam menghadapi kehidupan

e.       Tidak mengeluh atas semua kesulitan yang dihadapi

9.         Lafaz                        berarti ....

a.    dan jangan kalian mencari kesalahan orang lain

b.    dan jangan kalian mengumpat

c.    dan jangan kalian berputus asa

d.   dan jangan kalian membantu orang kafir

e.    dan jangan kalian meminta bantuan orang lain

 

10.     Perhatikan firman Allah SWT berikut ini :

 


Ayat diatas menegaskan bahwa ....

a.     Allah SWT memuji orang mukmin yang memiliki kesabaran tinggi

b.    Allah SWTtidak melarang seseorang berbuat aniaya jika terpaksa

c.     Sesungguhnya Allah SWT Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui

d.    Allah SWT tidak membebani seseorang diluar batas kemampuannya

e.     Allah SWT akan memberi pahala bagi orang yang beramal shaleh

11.     Lafaz                              mengandung bacaan ....

a.     Ikhfa’

b.    Iqlab

c.     Idzhar

d.    Idgham bighunnah

e.     Idgham bilaghunnah

12.     Perhatikan potongan ayat berikut ini:

Potongan ayat diatas menegaskan bahwa ....

a.    Orang-orang mukmin akan masuk surga

b.    Orang-orang mukmin memiliki akhlak mulia

c.    Orang-orang muslim saling tolong - menolong

d.   Orang-orang muslim saling menghormati

e.    Orang-orang mukmin adalah bersaudara

13.     Persaudaraan antar mukmin adalah persaudaraan yang diikat oleh ....

a.    Penderitaan dan masalah hidup yang sama

b.    Persamaan aqidah dan keimanan kepada Allah SWT

c.    Satu keturunan nabi Adam as dan Hawa

d.   Persamaan keinginan untuk hidup bahagia

e.    Kebangsaan dan nasionalisme yang kuat

 

 


14.     Potongan ayat yang berbunyi                                                 artinya adalah ....

a.    Bertakwalah kepada Allah agar mendapat rahmat

b.    Orang beriman senantiasa menjaga lisan dan perbuatannya

c.    karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih)

d.   berserah dirilah kepada Allah SWT agar mendapat ridha-Nya

e.    janganlah kalian mengadu-domba sesama orang mukmin

15.     Perhatikan hadits berikut ini :

Hadits diatas menegaskan bahwa antara mukmin satu dengan lainnya

bagaikan ....

a.    Buih dilautan yang mudah terombang-ambing

b.    Air mengalir disungai yang jernih dan bersih

c.    Satu keranjang buah yang beraneka ragam

d.   Bangunan kuno yang perlu dilestarikan

e.    Satu bangunan yang saling menguatkan

 

III.        Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1.         Setiap muslim diperintah untuk melakukan mujahadah an-nafs supaya hidupnya bahagia. Bagaimana cara menerapkan mujahadah an-nafs dalam kehidupan sehari-hari ?

2.         Apa yang akan kamu lakukan jika mengetahui ada dua orang mukmin sedang berselisih pendapat ?

3.         QS Al-Hujurat ayat 10 mengandung pesan-pesan yang mulia. Jelaskan kandungan QS Al-Hujurat ayat 10 !

4.         Seseorang yang terbiasa husnudzan akan memperoleh banyak manfaat dan hikmah. Sebutkan manfaat dan hikmah orang yang berhusnudzan !

5.         Sebutkan hukum bacaan ikhfa’ , idzhar, dan idgham bighunnah yang terdapat dalam QS Al-Anfal ayat 72 !

 

Refleksi

Berilah tanda “cek” (  ü  ) yang sesuai dengan dorongan hati kamu menanggapi pernyataan-pernyataan yang tersedia !

 

No

 

Pernyataan

Kebiasaan

Selalu

Sering

Jarang

Tidak pernah

skor 3

skor 2

skor 1

skor 0

1

Saat ada bisikan hawa nafsu untuk berbuat maksiat saya segera membaca ta’awudz

 

 

 

 

2

Saya puasa senin-kamis untuk mengendalikan diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT

 

 

 

 

3

Saya meminta maaf kepada teman jika saya bersalah

 

 

 

 

4

Saya mudah memaafkan kesalahan teman

 

 

 

 

5

Saya optimis mampu meraih cita-cita

 

 

 

 

6

Saya membaca istighfar ketika melakukan kesalahan

 

 

 

 

7

Saya bertutur kata lemah lembut kepada teman

 

 

 

 

8

Saat berjumpa teman, saya menyapa dengan ramah

 

 

 

 

9

Saya menghormati perbedaan pendapat

 

 

 

 

10

Saya menjaga persaudaraan dengan sesama mukmin